Ini Dia Cara Kerja Hacker Menguras Dana di Akun Bank Anda
Posted by Travoltz at Friday, 20 November 2015
Para hacker atau peretas database perbankan swasta
berkeliaran dengan menerobos ke dalam sistem perbankan, mencari
nomor-nomor rekening para nasabah yang masih aktif. Lalu mereka
menggandakan kartu anjungan tunai mandiri (ATM) atas nomor-nomor
rekening tersebut, untuk diperjualbelikan di internet.
Kejahatan ini terungkap setelah Bank Central Asia (BCA) melakukan
investigasi internal pada Februari 2015 lalu, dan melaporkan 13 rekening
nasabahnya dibobol hingga merugi Rp 400 juta pada 13 Juli 2015. Dari
hasil investigasi itu diketahui, ada pihak yang melakukan transaksi,
mulai penarikan via mesin ATM, pembelian barang dengan debet, hingga
penukaran valuta asing (Valas).
"Hasil investigasi BCA, kartu ATM para nasabah itu tidak pernah hilang.
Tapi ada penarikan baru dengan memakai kartu ATM di nomor rekening yang
sama, yang memiliki kode lain," kata Kasubdit Resmob Direktorat Reserse
Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya AKBP Didik Sugiarto di
Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (23/8/2015) seperti dikutip dari liputan6.
"Dari situlah kami melakukan penyelidikan berdasarkan data-data dari pihak BCA," imbuh Didik.
Setelah mendengar paparan pihak bank, kata Didik, polisi kemudian
menelusuri tempat-tempat yang pernah didatangi pelaku untuk melakukan
transaksi penarikan uang dan pembelian barang. Kemudian polisi memeriksa
rekaman CCTV di lokasi tersebut. Semuanya masih di wilayah DKI Jakarta.
"Saat kami periksa CCTV, terlihat beberapa pria yang kami curigai
melakukan transaksi dengan kartu yang sudah di-skimming. Mereka juga
menyamar setiap menggunakan ATM skimming itu. Ada yang memakai topi, ada
yang memakai rambut palsu," jelas dia.
Setelah memeriksa CCTV, lanjut Didik, polisi menyimpulkan ada 5 orang
yang aktif menggunakan kartu ATM skimming tersebut dan pengejaran
terhadap para penjahat itu berakhir pada 8 Agustus lalu. 2 Dari mereka
adalah mantan narapidana.
Hasil pemeriksaan penyidik, 5 tersangka hanya sekedar membeli kartu ATM
skimming dari 3 website seharga 300 Dollar hingga 700 Dollar.
"Mereka beli dari 3 website itu. Harga 1 kartu US$ 300 sampai US$ 700," ujar Didik.
Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Teuku Arsya
Khadafi menjelaskan, para pelaku membeli kartu skimming melalui 3 laman
internet. Pengakuan para tersangka, mereka hanya membeli kartu ATM
skimming tanpa mengetahui berapa nominal uang dalam nomor rekening kartu
ATM tersebut.
Namun, menurut Arsya, para peretas yang menjual kartu ATM tersebut
menjamin nomor rekening yang terkoneksi dengan ATM skimming tersebut
masih aktif digunakan para pemilik aslinya.
"Jadi dalam kasus ATM skimming ini ada 2 kelompok yang beraksi. Pertama
kelompok hacker yang menjual kartu skimming. Kedua, kelompok tersangka
yang sudah kita ringkus, sebagai penadah atau pembeli kartu ATM skimming
ini dengan tujuan menguras uang dalam ATM nasabah," ungkap dia.
Tak hanya BCA, polisi juga mengamankan kartu ATM skimming yang dibeli 5
tersangka dari kelompok peretas. Antara lain 5 kartu ATM HSBC, 4 kartu
ATM Bank Danamon, 2 kartu ATM Citibank, 2 kartu ATM Bank OCBC NISP dan
masing-masing 1 kartu ATM Bank Panin, Bank BII, Standard Chartered, dan
CIMB Niaga.
0 Comment: